Komoditi

Produk komoditas yang diperdagangkan sangat banyak baik secara fisik dan secara kontrak berjangka. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi harga komoditas ditentukan oleh penawaran dan permintaan di pasar komoditas. Dimana faktor-faktor yang menentukan harga permintaan pertumbuhan penduduk, penggunaan meningkat, dan karena penggunaan baru sebagai bahan pengganti. Sedangkan faktor yang mempengaruhi harga penawaran adalah peningkatan kapasitas produksi, musim, cuaca baik dan buruk, pembatasan pemerintah atau insentif, bencana alam atau perang atau damai. Semua item di atas mendorong munculnya kebutuhan lindung nilai dari pemain di pasar fisik untuk melakukan lindung nilai di bursa komoditi. Jadi semua faktor ini menyebabkan pergerakan harga komoditas yang cukup tinggi.

Dengan sistem perdagangan margin, investor dapat membeli dan menjual kontrak dengan nilai yang jauh lebih besar daripada modal yang tersedia. Komoditas perdagangan umumnya dilakukan dengan sistem margin, karena permintaan & pasokan di pasar komoditas fisik hanya menyebabkan pergerakan harga komoditas per hari berkisar antara hanya satu atau dua persen dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya.

 

Mengapa Memilih Perdagangan Komoditas?

Pembeli dapat bertemu langsung dengan penjual.
Proses transaksi berjalan transparan dan efisien.
Memungkinkan untuk proses pengiriman secara fisik.
Transaksi berjalan 2-arah.
Persentase tingkat likuiditas yang cukup tinggi.

 

Resiko Dalam Perdagangan Komoditas

Kita memerlukan Trading Plan untuk mengatur tingkat resiko. Transaksi di pasar komoditi tidak hanya mengenai keuntungan dan kerugian, tetapi juga tentang mencari titik kapan masuk pasar dan keluarnya. Untuk itu Trading Plan dibuat berdasarkan analisa teknikal dan fundamental. Pergerakan dan fluktuasi harga dapat diprediksi melalui kedua analisa ini, sehingga resiko salah posisi dan kerugian dapat diminimalisasi, dan target profit/loss yang akan dicapai dapat diprediksi sebelum transaksi dilakukan. Strategi yang dapat dipakai diantaranya: Stop Loss, Trailing Stop Loss, Cut & Switch dan Averaging. Dengan fasilitas Trailing Stop investor dapat memindahkan Stop Loss levelnya untuk melindungi profit yang telah didapat. Strategi yang dapat dipakai diantaranya: Stop Loss, Trailing Stop Loss, Cut & Switch dan Averaging. Dengan fasilitas Trailing Stop investor dapat memindahkan Stop Loss levelnya untuk melindungi profit yang telah didapat.